~~~ Selamat Datang di Website Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Tanjungsari Sumedang, Semoga Website Ini Bermanfaat ~~~ Sumedang SIMPATI (Sejahtera, Agamis, Maju, Profesional, Kreatif) ~~~ Sumedang MELESAT (Melayani Lebih Berkualitas dan Cepat) ~~~ Peran Kostratani : 1. Pusat Data dan Informasi, 2. Pusat Gerakan Pembangunan Pertanian, 3. Pusat Pembelajaran, 4. Pusat Jejaring Kemitraan, 5. Pusat Konsultasi Agribisnis ~~~ Core Value ASN BerAKHLAK (Berorientasi Palayanan, Akuntabel, Kompeten, Hamonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif)~~~Selamat Hari Raya Idul Fitri 1424 H~~~

PENILAIAN BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP) BERPRESTASI

Kegiatan Presentasi dalam rangka penilaian BPP berprestasi di Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat

LABORATORIUM LAPANG PENYULUH

Sarana bagi para penyuluh untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam penguasaan teknologi pertanian yang akan disuluhkan pada petani binaan

KONSEP PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN P2L

P2l bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, pemanfaatan pangan dan pendapatan keluarga

PERAN KOSTRATANI

Lima peran Kostratani dalam Pembangunan Pertanian

SEKOLAH LAPANGAN (SL) IPDMIP

Kegiatan Sekolah Lapangan (SL) IPDMIP Padi Sawah Di Kelompok Tani Medal Harapan Desa Kadakajaya Kecamatan Tanjungsari

PEKARANGAN PANGAN LESTARI (P2L) KWT HIKMATUSSALAM

Kegiatan Pengelolaan Lahan Demplot kegiatan P2L KWT Hikmatussalam Desa Kadakajaya

ADAPTASI VUB KEGIATAN SEKOLAH LAPANG IPDMIP

Penggunaan benih padi varietas Mekongga pada kegiatan Laboratorium Lapang (LL) SL IPDMIP Padi sawah di Kecamatan Tanjungsari

SOSIALISASI KARTU TANI

Kegiatan sosialisasi penggunaan kartu tani pupuk bersubsidi tingkat Kecamatan Tanjungsari

DEMPLOT BUDIDAYA TANAMAN PORANG

Kegiatan demplot usahatani tanaman porang di Kelompok Tani Mekar Mukti Desa Kadakajaya

DEMPLOT BUDIDAYA PADI HITAM

Kegiatan demplot usahatani padi hitam di Kelompok Tani Bibilitik 2 Desa Kutamandiri

PERAN PENYULUH DI ERA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUKIKASI (TIK)

Tuntutan peran penyuluh di era Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) yang semakin maju

SOSIALISASI PEMBENTUKAN KORPORASI PETANI

Kegiatan sosialisasi dalam rangka pembentukan korporasi petani ubi jalar se Kecamatan Tanjungsari

SUMEDANG SIMPATI

Sumedang yang Sejahtera Masyarakatnya, Agamis Ahlaqnya, Maju Daerahnya, Profesional Aparatnya dan Kreatif Ekonominya

Mengenal Buncis Kenya




Buncis (Phaseolus Vulgaris) merupakan tanaman sayuran buah yang termasuk dalam kelompok polong-polongan atau leguminosa. Tanaman ini aslinya berasal dari Amerika Selatan dan Tengah, namun menyebar dan sudah dibudidayakan diseluruh dunia selama lebih dari 7000 tahun. Berdasarkan data Food and Agriculture Organization (FAO), tiga negara produsen utama buncis adalah Tiongkok, Indonesia dan India dimana Tiongkok memproduksi 60% buncis di dunia.

Di Indonesia terdapat 2 jenis varietas tanaman buncis, yaitu tipe merambat dan tipe tegak. Untuk jenis varietas tegak, ketinggian tanaman berkisar antara 30 cm sampai 70 cm dan biasanya pembudidayaan dilakukan di dataran rendah, antara 400-900 mdpl. Sedangkan jenis varietas merambat memiliki tinggi tanaman mencapai 2m dan dibudidayakan di daerah dataran tinggi antara 1000-1500 mdpl.

Baby buncis Kenya merupakan varietas yang tegak dan memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dari jenis buncis lain, yaitu berwarna putih mengkilap dan bijinya berwarna hitam. Buahnya sendiri berwarna hijau tua dan lebih elastis.

Prospek
Salah satu sayuran impor yang sedang populer adalah buncis Kenya. Dari segi perawatan, buncis Kenya tergolong sangat mudah dan masa panennya pun tergolong cepat, yaitu 45 hari. Namun, pembudidayanya masih dapat dihitung dengan jari, sehingga ada peluang besar untuk membudidayakan varietas ini baik untuk memenuhi permintaan di pasar lokal maupun pasar international.

Risiko
Secara umum, membudidayakan Buncis Kenya tidak terlalu sulit dan buncis Kenya terkenal memiliki tingkat kegagalan yang rendah. Namun, dalam pembudidayaan buncis Kenya, perawatan yang baik tetap dibutuhkan untuk menghasilkan panen terbaik. Buncis Kenya rentan untuk terserang hama seperti ulat pemakan daun, sedangkan penyakit yang biasa menyerang buncis Kenya adalah bercak hitam pada daun. Selain hama dan penyakit, hal penting lainnya adalah curah hujan. Jika curah hujan terlalu banyak akan menyebabkan hasil panen kurang maksimal.