~~~ Selamat Datang di Website Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Tanjungsari Sumedang, Semoga Website Ini Bermanfaat ~~~ Sumedang SIMPATI (Sejahtera, Agamis, Maju, Profesional, Kreatif) ~~~ Sumedang MELESAT (Melayani Lebih Berkualitas dan Cepat) ~~~ Peran Kostratani : 1. Pusat Data dan Informasi, 2. Pusat Gerakan Pembangunan Pertanian, 3. Pusat Pembelajaran, 4. Pusat Jejaring Kemitraan, 5. Pusat Konsultasi Agribisnis ~~~ Core Value ASN BerAKHLAK (Berorientasi Palayanan, Akuntabel, Kompeten, Hamonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif)~~~Selamat Hari Raya Idul Fitri 1424 H~~~

Pelaksanaan SL IPDMP di Kecamatan Tanjungsari


Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) merupakan program pemerintah di bidang irigasi yang bertujuan untuk mencapai keberlanjutan sistem irigasi, baik sistem irigasi kewenangan pusat, kewenangan provinsi maupun kewenangan kabupaten. Upaya ini diharapkan dapat mendukung tercapainya swasembada beras sesuai program Nawacita Pemerintah Indonesia.

​Dasar pemikiran kegiatan IPDMIP, ialah untuk secara penuh merealisasikan potensi pengurangan kemiskinan pertanian beririgasi. Berdasarkan pengalaman pembangunan irigasi yang telah dilakukan selama ini, disadari bahwa terdapat faktor- faktor yang menghambat peningkatan produktivitas petani-penggarap di Indonesia. Faktor-faktor tersebut antara lain :

1. Lemahnya Kelembagaan Petani, Air Dan Irigasi;
2. Pemeliharaan Prasarana Sistem Irigasi Yang Kurang;
3. Terbatasnya Akses Petani Penggarap Kepada Sumber Pembiayaan Desa;
4. Kepemilikan Lahan Yang Tidak Jelas;
5. Kesenjangan Teknologi, Dan
6. Potensi Komoditas Bernilai tinggi yang terabaikan.

​IPDMIP ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, 2005– 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), 2015-2019, yang mana ketahanan sumberdaya air dan ketahanan pangan menjadi prioritas.

Salah satu kegiatan dalam IPDMIP adalah pelaksanaan sekolah lapangan (SL) IPDMIP pada komoditi padi sawah. Sekolah lapangan (SL) merupakan proses pembelajaran non formal bagi petani untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam mengenali potensi, menyusun rencana usaha identifikasi, mengatasi permasalahan, mengambil keputusan dan menerapkan teknologi yang sesuai dengan sumberdaya yang ada secara sinergis dan berwawasan lingkungan. Diharapkan dengan adanya kegiatan sekolah lapangan (SL), kegiatan usaha tani lebih efisien berproduktifitas tinggi dan berkelanjutan.

Sekolah lapang dipandang sebagai salah satu metode dalam proses belajar mengajar yang cukup efektif karena sangat cocok sebagai metode pembelajaran bagi orang dewasa (Andragogi) karena sifatnya yang tidak formal, proses pembelajaran dilakukan di lapangan dimana tersedia objek nyata.

Sekolah Lapangan (SL) Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) pada komoditi tanaman padi sawah, dirasakan manfaatnya oleh kelompok tani Medal Harapan di Desa Kadakajaya Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat. Kegiatan SL di kelompok tani tersebut telah dilaksanakan sebanyak 2 tahap, yaitu tahap 1 pada MT Juni-Nopember2020 dan tahap 2 pada MT Juni-Nopember 2021.

Kegiatan SL diikuti oleh 25 orang terdiri atas laki-laki 17 orang, perempuan 8 orang dengan jumlah pertemuan sebanyak 12 kali pada tahap 1 dan 10 kali pada tahap 2. Adapun materi SL terdiri dari :

1. Konsepsi IPDMIP
2. Penggunaan benih unggul bermutu
3. Penggunaan varietas unggul baru (VUB)
4. Pengolahan tanah sempurna
5. Penggunaan benih muda tunggal
6. Penerapan system tanam jajar legowo 2 : 1
7. Pemupukan berimbang dan sesuai kebutuhan tanaman
8. Penambahan bahan organik
9. Pengairan intermittent
10.Pengendalian OPT secara terpadu
11.Panen dan pasca panen
12.Analisa Usahatani
13.Pemasaran dan rantai nilai produk
14.Pengembangan mekanisasi pertanian

Pada pelaksanaan kegiatan SL juga dilaksanakan kegiatan laboratorium lapang (LL), dengan penggunaan benih padi varietas Mekongga yang merupakan varietas padi baru bagi para peserta SL. Harapannya dengan varietas padi Mekongga dapat meingkatkan IP padi sawah dari 200 menjadi 300.




Ketua Poktan Medal Harapan mengatakan “Kegiatan SL IPDMIP sangat berdampak positif, karena selain menambah pengetahuan, juga dapat lebih mengenal beberapa teknologi budidaya padi sawah guna peningkatan produksi. Tehnologinya langsung dipraktekan dan hasinya ternyata meningkat dari biasanya," ujarnya.

0 komentar:

Posting Komentar